[Review] Warhammer 40,000: Boltgun – Game FPS Tampilan Klasik

Lintang Ayomi |

Warhammer 40K Boltgun

Penggemar permainan miniatur tabletop pasti tidak asing dengan Warhammer 40,000. Popularitasnya hampir setara dengan Dungeon and Dragons. Namun, yang membedakan brand ini dengan Dungeon and Dragons adalah karakter dan dunianya. Selain itu, Warhammer juga hadir sebagai franchise yang merambah ke platform lain, yakni video game, terutama PC. 

Dan brand satu ini menghadirkan banyak judul game dengan berbagai genre. Mulai dari real-time strategy hingga first person shooter. Kali ini, ada seri baru dari nama garapan Games Workshop bernama Warhammer 40,000: Boltgun. Pada kesempatan kali ini, Tombol Media akan membahas sebuah game FPS bergaya klasik. Penasaran? Yuk, simak!

Baca juga: [Review] A Space for the Unbound – Game Lokal Unjuk Gigi Lagi!

Storyline 

Cerita yang dibawakan game ini merupakan beberapa tahun setelah kejadian yang terjadi di Warhammer 40K: Space Marine. Di sini kamu berperan menjadi seorang Sternguard Veteran bernama Malum Caedo yang dikirim oleh seorang Inquisition ke Graia untuk menjalankan sebuah misi yang sangat penting. Karena invasi dari Ork dan Chaos, Sang Inquisition ingin Graia terhindar dari ancaman yang membahayakan. 

Di samping itu, Inquisitor Seibel dari Ordo Malleus mengungkapkan bahwa Techpriest of Graia telah bereksperimen dengan Inquisitor Drogran’s Power Source terakhir yang masih tersisa. Alhasil, eksperimen tersebut membuka sebuah portal yang membuat pasukan Forces of Chaos menginvasi Forge World. 

Sang tokoh utama, Malum Caedo beserta dengan pasukannya ditugaskan untuk mengembalikan Power Source dengan bantuan sesosok Servo Skull. Lantas, bagaimana kelanjutan petualangan Malum Caedo dalam menjalankan misinya. Untuk mengetahui kelanjutannya, kamu bisa langsung memainkan Boltgun sekarang juga.

Gameplay

Secara garis besar, Boltgun mengambil benang merah gameplay seperti first person di era tahun 90an. Gaya permainan yang diusung oleh Boltgun tentu didukung oleh artstyle yang dibawa. Ritme permainan dalam game ini termasuk cepat, dan kamu tidak butuh strategi yang aneh-aneh untuk membantai musuh-musuhmu. 

Warhammer 40,000: Boltgun Gameplay

Sementara itu, untuk membantai musuh-musuhmu, Malum Caedo akan dibekali dengan sebuah gergaji mesin untuk serangan jarak dekat. Sedangkan untuk jarak jauh, kamu bisa menggunakan semi-automatic rifle, di mana kamu tak perlu waktu lama ketika mengokang. 

Gaya permainan yang ditunjukkan oleh Warhammer 40K: Boltgun membawa gamers angkatan 80an dan 90an kembali bernostalgia dengan game-game seperti Doom, Wolfenstein, dan juga Duke Nukem.

Grafis dan Audio

Ini dia yang menjadi daya tarik dari Boltgun. Meski game ini digarap dengan Unreal Engine 4, sang developer Auroch Digital tidak segan-segan mengusung grafis 3D klasik seperti yang pernah kalian lihat di game-game first person shooter tahun 90an awal. Sepertinya, artstyle klasik seperti pixelated art atau model seperti ini bisa semakin populer, meski tetap segmented.

Warhammer 40,000: Boltgun Graphics

Melihat grafis yang ditawarkan Auroch Digital, kami rasa Boltgun bisa menjadi game segar di tengah-tengah gempuran game yang lebih mementingkan grafis fotorealistik. Sebenarnya kami tidak pernah bermasalah dengan grafis yang ultra realistik, tapi sayangnya banyak developer dan game AAA-nya lebih mementingkan aspek tersebut, alih-alih gameplay dan story-nya.

Tak hanya grafisnya saja yang secara presentasi sangat klasik, audio yang dipamerkan oleh Boltgun juga membuat gamers merasa dibawa ke era kejayaan MS DOS. Tentu saja, semua presentasi, entah grafis maupun audio digarap sedemikian rupa agar tetap relevan dengan masa sekarang, terutama frame rate tinggi di kisaran 60an ke atas.

Kesimpulan

Warhammer 40K merupakan IP yang legendaris dan memiliki penggemarnya sendiri. Game yang mengusung dunia permainan miniatur besutan Games Workshops ini sukses mengambil hati para gamers berkat konsepnya. Memang, konsep game seperti ini tidak selalu disukai orang. Namun, ide orisinil akan selalu menarik dan mampu mendobrak pasar.

Pertanyaannya, apakah Boltgun layak untuk dibeli dan dimainkan? Tentu saja! Tak hanya gameplay-nya saja yang seru, Boltgun juga dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau. Di Steam kamu bisa membeli game ini dengan harga Rp192,900

Apakah game ini juga ada di platform lain? Tentu saja! Boltgun bisa kamu mainkan di PC, PS4, PS5, Nintendo Switch, Xbox One, dan Xbox Series X/S.

Warhammer 40,000: Boltgun System Requirements

Minimum

  • OS: Windows 10 64-bit
  • Processor: AMD Phenom II X4 965 / Intel Core i3-2120
  • Memory: 8 GB RAM
  • Graphics: 1 GB VRAM, AMD Radeon HD 7770 / NVIDIA GeForce GTX 560
  • DirectX: Version 11
  • Storage: 5 GB available space
  • Sound Card: DirectX 9.0x compatible sound card

Recommended

  • OS: Windows 10 64-bit
  • Processor: AMD Ryzen 5 1500X / Intel Core i5-8400
  • Memory: 8 GB RAM
  • Graphics: 3 GB VRAM, AMD Radeon RX 580 / NVIDIA GeForce GTX 780 Ti
  • DirectX: Version 11
  • Network: Broadband Internet connection
  • Storage: 5 GB available space
  • Sound Card: DirectX 9.0x compatible sound card

—————————————————————————————————————————

Itu dia ulasan game first-person shooter bergaya klasik, Warhammer 40K: Boltgun. Bagi kamu yang ingin membaca artikel terkait review game (konsol, PC, atau mobile), berita game, dan hal-hal menarik seputar game lainnya, kalian bisa terus kunjungi situs, Instagram, Facebook, dan juga Twitter Tombol Media!