Unity dan Twitch PHK Karyawan Besar-Besaran

Lintang Ayomi |

Unity dan Twitch PHK Karyawan Besar-Besaran

Di awal tahun 2024 ini, dua perusahaan teknologi raksasa, Unity dan Twitch PHK karyawan besar-besaran. Di tahun 2023 lalu, kita didapatkan kabar bahwa banyak developer dan perusahaan teknologi besar melakukan pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran. Mulai dari Epic Games, Naughty Dogs, Activision Blizzard, Bungie, Bioware, Ubisoft Montreal, dan CD Projekt Red. Di pembukaan tahun 2024, kita mendapatkan kabar kembali bahwa dua perusahaan tech raksasa, Unity dan Twitch memutuskan untuk PHK karyawan mereka dengan jumlah yang cukup masif. 

Baca juga: CEO Unity, John Riccitiello Hengkang Setelah Kebijakan Kontroversial

Pasalnya, di akhir 2023 lalu, Unity juga melakukan pemutusan hubungan kerja dengan 256 pekerjanya. Begitu juga Twitch yang PHK karyawannya di kuartal pertama tahun 2023 lalu sebanyak 400 orang. 

Tak hanya melakukan PHK besar-besaran karyawannya, Unity sendiri juga mendapatkan serangan dari kalangan game developer independen terkait dengan kebijakan yang dirasa merugikan pihak developer. Beberapa bulan kemudian, Unity akhirnya merevisi kembali kebijakan tersebut. Ditambah lagi, mantan CEO Unity, John Riccitiello hengkang dari perusahaan yang telah ia pimpin selama bertahun-tahun. 

Setelah melakukan PHK 256 karyawannya, awal tahun ini, Unity melakukan pemutusan hubungan kerja sebanyak 1800 orang atau 25% dari jumlah keseluruhan, berdasarkan Yahoo! Finance

Begitu juga perusahaan yang menaungi gamers dan streamers, Twitch. Di awal tahun 2024 ini, Twitch PHK 500 karyawan.

Sepertinya, fenomena tech winter atau kondisi di mana perusahaan berbasis atau berada di sektor teknologi mengalami penurunan yang sangat signifikan, sangat memengaruhi perusahaan Unity dan Twitch. Berdasarkan analisis pakar, fenomena tech winter ini diakibatkan salah satunya oleh pandemi covid-19 beberapa tahun belakangan ini. Ditambah lagi kondisi geopolitik yang sedang tidak baik-baik saja juga memiliki pengaruh perekonomian global.