Penggemar JRPG mana yang tak tahu dengan Suikoden 2? Game yang dikembangkan oleh Konami di era kejayaan PS1 ini hingga kini masih menjadi salah satu game RPG terfavorit sepanjang masa. Padahal, di eranya, di mana banyak game RPG sudah mulai mengusung grafis 3D, sekuel Suikoden ini masih menggunakan grafis 2D.
Bahkan, di versi remaster-nya yang akan dirilis nanti saja secara garis besar masih hadir dengan grafis 2D meski untuk versi remaster-nya ini teksturnya lebih dipertajam dan resolusinya lebih tinggi.
Lantas apa yang membuat Suikoden 2 begitu dicintai oleh gamers terutama fans JRPG? Nah, pada kesempatan kali ini, Tombol Media akan membahas game legendaris besutan Konami satu ini. Mau tahu bagaimana? Yuk, simak!
Terinspirasi dari Novel Negeri Tiongkok
Bagi yang belum tahu, cerita Suikoden 2 sendiri terinspirasi dari novel Tiongkok berjudul Water Margin atau bahasa Mandarinnya 水滸傳 (水浒传) (Shuǐhǔ zhuàn) atau judul lainnya 108 Stars of Destiny (108 Pendekar). Novel Water Margin menceritakan seorang pemberontak di zaman Dinasti Song bernama Song Jiang dan 108 teman-temannya.
Untuk memberontak pemerintahan pada masa itu, 108 pemberontak ini berkumpul di sebuah gunung bernama Gunung Liang. Akhirnya, mereka pun mendapatkan pengampunan dari pemerintah dan ditugaskan untuk melawan upaya penguasaan oleh Dinasti Liao dan pemberontak lain.
Novel ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, salah satunya adalah Jepang. Di Jepang sendiri, volume pertama novel Water Margin ini baru dicetak pada tahun 1757 dan diberi judul Suikoden (yang memiliki makna serupa dengan Water Margin). Kemudian, di tahun 1805, seorang novelis asal Jepang bernama Kyokutei Bakin atau Takizawa Bakin merilis versi terjemahan yang dilengkapi oleh ilustrasi yang digambar oleh Hokusai.
Buku tersebut diberi nama Shinpen Suikogaiden atau bahasa Jepang dari Edisi Baru Bergambar Suikoden. Di era Edo, buku tersebut ternyata mendapatkan kesuksesan yang begitu masif dan digilai oleh masyarakat Jepang.
Cerita Suikoden 2: Dari Sahabat Menjadi Khianat
Suikoden 2 sendiri berpusat pada tiga orang karakter, di antaranya Riou (sang karakter utama), Jowy Atreides (sahabat dari kecil sang protagonis utama), dan Nanami (kakak angkat sang protagonis). Cerita game ini diawali dengan Riou dan Jowy sebagai seorang anggota tentara muda Highland Army.
Di suatu malam, kedua sahabat tersebut sedang mempersiapkan kepulangan mereka ke kampung halamannya, Kyaro. Tidak lama mereka tertidur, Jowy dan Riou tiba-tiba terbangun menemukan camp mereka terbakar. Sewaktu ingin mencari tahu apa yang sedang terjadi kapten mereka, Captain Rowd menyuruh mereka untuk menyelamatkan diri dan menuju ke jalur menuju gunung lantaran camp Highland Army sedang diserang oleh City-State Jowston yang usut punya usut telah mengingkari perjanjiannya. Akhirnya, Riou dan Jowy mencari tempat berlindung yang aman.
Ternyata ketika mencari tempat berlindung, mereka melihat teman sejawat yang menjadi tentara muda Highland Army terkapar dan terluka. Di saat yang sama, Jowy pun terheran mengapa mereka harus mengambil jalur yang menuju ke gunung. Alhasil, kedua sahabat tersebut kembali menuju camp tentara. Di waktu mereka sedang kembali ke camp tersebut, mereka tak sengaja mendengarkan percakapan antara Pangeran Luca Blight dan Captain Rowd. Sontak mereka terkejut karena huru-hara ini adalah rencana dari Pangeran Luca sendiri.
Setelah menguping pembicaraan tersebut, Jowy dan Riou berlari menuju arah utara. Sayangnya, ketika mereka berencana akan kabur, Captain Rowd memergoki mereka dan menyuruh pasukan Highland Army menyerang kedua sahabat tersebut. Jowy dan Riou pun mampu menjatuhkan pasukan tersebut dan berencana melompat dari tebing tersebut untuk melarikan diri. Mereka pun berjanji untuk bertemu di tempat itu dengan menandakan di sebuah batu di gunung tersebut.
Lalu, mereka pun melompat dari tebing tersebut dan terpisah satu sama lain. Dua orang asing bernama Flik dan Viktor menemukan seorang anak muda tergeletak di pinggir sungai. Dan Riou pun terkaget ketika melihat dirinya berada dipinggir sungai dan ditemukan oleh seorang tentara bayaran bernama Viktor yang juga sekutu dari City-State Jowston. Mengetahui Riou adalah anggota Highland Army, Viktor dan Flik membawanya ke markas mereka dan menyuruh Riou untuk mengerjakan banyak hal di sana.
Di saat Riou berada di markas tentara bayaran tersebut, Jowy berusaha untuk menyelamatkan Riou dan kabur menuju kampung halaman mereka, Kyaro. Mereka berdua pun akhirnya berhasil bertemu kembali ke kampung halaman dan bertemu kakak perempuan Riou, Nanami.
Sayangnya, setelah berhasil kabur dari Viktor dan kawan-kawan, mereka berdua tertangkap oleh mantan pemimpin mereka. Mereka pun akhirnya tertangkap dan ditahan oleh Captain Rowd. Sewaktu mereka ditangkap, Viktor dan kawan-kawan berhasil melepaskan mereka berdua.
Kedua sahabat tersebut terlibat dalam peperangan antara City-States Jowston yang terdiri dari Muse, Tinto, Two River, South Window, Greenhill, dan Kerajaan Mathilda dengan New State Army dan Kerajaan Highland. Di sinilah mereka mendapatkan bahwa mereka mewariskan Rune yang berbeda, yakni Bright Shield Rune (Riou) dan Black Sword Rune (Jowy). Dari perbedaan inilah mereka akhirnya memiliki takdir yang berbeda di mana Jowy meninggalkan Riou dan menjadi raja di Kerajaan Highland.
108 Karakter dengan Multi-Ending
Yang menjadikan Suikoden berbeda dengan game lainnya adalah jumlah karakternya yang sangat banyak, yaitu mencapai 108 karakter. Selain itu, setiap karakter di game RPG besutan Konami ini memiliki latar belakang cerita menarik dan juga jurus yang unik. Bahkan, ada salah satu dari mereka, Bolgan, mengingatkan pada karakter Kentung di Tuyul dan Mbak Yul, secara penampakan dan juga jurus spesialnya.
Bukan hanya jumlah karakternya saja yang membuat game ini dicintai, namun juga multi-ending. Kamu bisa memilih ending mana karena di game ini terdapat beberapa ending, mulai dari ending paling pengecut di mana kamu memilih untuk berdamai dan lari dari peperangan atau ending paling sedih, yakni membunuh sahabatmu sendiri.
Intrik Politik Nan Pelik
Sebagaimana yang kami jelaskan sebelumnya bahwa kekuatan Suikoden 2 adalah dari segi crafting ceritanya. Yoshitaka Murayama, Fumi Ishikawa, dan Junko Kawano sangat sukses menggarap cerita yang sangat indah. Kisah terpisahnya dua sahabat yang ada di game RPG satu ini dibalut dengan intrik politik antar kerajaan dan latar belakang setiap karakter yang pelik. Alhasil, kita tidak bisa memandang karakter yang ada di game ini secara rigid dan biner, bahkan pada karakter Luca Blight sekalipun.
Kesimpulan
Tidak salah apabila Suikoden 2 dinobatkan menjadi salah satu game JRPG terbaik sepanjang masa. Ini karena game besutan Konami mampu memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan game-game JRPG lainnya, mulai dari jumlah karakter yang sangat banyak hingga akhir jalan cerita yang bisa kamu tentukan sendiri. Nah, untuk kamu yang ingin memainkan game ini, kamu bisa menunggu versi remastered-nya yang rencana akan rilis beberapa waktu lagi.
—————————————————————————————————————————
Itu dia ulasan tentang salah satu game RPG terbaik sepanjang masa, Suikoden 2. Bagi kamu yang ingin membaca artikel terkait review game (konsol, PC, atau mobile), berita game, dan hal-hal menarik seputar game lainnya, kalian bisa terus kunjungi situs, Instagram, Facebook, dan juga Twitter Tombol Media!