Story of Seasons: A Wonderful Life – Review Console & PC

Lintang Ayomi |

Story of Seasons A Wonderful Life

Mungkin apabila disebutkan nama Story of Seasons: A Wonderful Life, banyak orang yang tidak paham game apa itu. Namun, ketika terdengar nama Harvest Moon: A Wonderful Life, mereka pasti tahu. Pasalnya, meski kedua judul tersebut memiliki hubungan yang cukup erat, nama Harvest Moon lebih banyak dikenal banyak orang, terutama masyarakat umum di Indonesia. Selain itu, Harvest Moon bisa dibilang juga sebagai salah satu game paling populer sepanjang masa. Bahkan, pemain kasual pun juga memainkannya.

Untuk mengembalikan memori masa lalu para gamers, Marvelous Entertainment akhirnya merevitalisasi kembali game dengan judul Story of Seasons: A Wonderful Life dan dirilis ke beberapa platform di antaranya Xbox Series X/S, PS5, PC via Steam, dan juga Nintendo Switch. Lantas, apa saja yang dibawakan game ini? Untuk mengetahuinya, yuk, simak artikel berikut!

Story

Karena ini adalah game remake, Story of Seasons: A Wonderful Life memiliki jalan cerita yang persis dengan versi orisinalnya. Game ini bercerita tentang seorang anak muda yang tadinya tinggal di kota, lalu ia ingin melanjutkan hidupnya untuk meneruskan peternakan yang diwariskan oleh mendiang ayahnya. Sebelum pindah ke sebuah desa yang bernama Forget-Me-Not Valley (yang tadinya Forgotten Valley), ia menuliskan sebuah surat kepada sahabat ayahnya yang bernama Takakura. 

Story of Seasons: A Wonderful Life Story

Di dalam suratnya ia menuliskan bahwa ia ingin pergi ke desa untuk bercocok tanam, berkebun, dan bertani. Namun, ketika sampai di desa tersebut, sahabat ayahnya yang bernama Takakura tersebut memperlihatkan keadaan di mana pertanian di desa tersebut sedang lesu.

Sembari memperlihatkan keadaan pertanian yang tidak baik-baik saja, Takakura juga menceritakan tentang bagaimana ayah dari protagonis memiliki mimpi untuk membangun pertanian yang subur dan makmur. 

Meski keadaan pertanian di desa Forget-Me-Not Valley ini sedang kering, Takakura tetap memberikan bekal pada sang protagonis, yakni seekor sapi betina yang mampu memproduksi susu. Untuk memulai membangun pertanian yang subur, Takakura juga tak luput untuk memberikan peralatan bertani. Lantas, bagaimana perjalanan sang protagonis dalam menyuburkan pertanian di desa Forget-Me-Not? Nah, untuk mengetahuinya, mainkan game ini ya!

Gameplay

Game Story of Seasons: A Wonderful Life tetap membawakan jalan cerita dan mekanisme permainan yang tidak jauh berbeda dengan versi orisinalnya. Namun, ada fitur-fitur tambahan yang menurut kami mengubah versi ini secara esensial, yakni fitur character creation yang di versi aslinya tidak ada.

Story of Seasons: A Wonderful Life Gameplay

Di sesi pembuatan karakter ini, kamu diperbolehkan memilih jenis kelamin karaktermu. Setelah itu, kamu memilih bentuk wajah, model rambut, dan juga pakaian. Menurut kami, character creation-nya sederhana tapi fun. Story of Seasons: A Wonderful Life menunjukkan bahwa, pembuatan karakter yang tidak terlalu detail bisa tetap menyenangkan. 

Kemudian, fitur quality of life di versi remake-nya ini juga diperbaiki. Perbaikan ini membuat gameplay menjadi semakin mudah dibandingkan versi aslinya. Di versi ini kamu juga bisa menjual 10 item yang berbeda sekaligus. Tak hanya fitur tersebut yang ditingkatkan, hal terpenting dari game Story of Seasons, yakni, bertani juga lebih mudah dan efisien. Kamu hanya perlu tetap menekan tombol action agar karaktermu terus menyiram tanaman yang sedang ditanam. 

Story of Seasons: A Wonderful Life Selling

Lalu, hal yang membuat game orisinalnya cukup menyebalkan adalah betapa cepatnya sang karakter utama lapar. Kamu harus sering-sering memberinya makanan agar ia tak mengeluh kelaparan lagi. Berbeda dengan versi aslinya, karakter versi remake-nya ini lebih tahan lapar. Jadi, kamu tidak perlu sering-sering mengisi perut. 

Graphics dan Audio

Setelah membahas aspek gameplay-nya, kita beralih ke aspek graphics dan audio. Story of Seasons: A Wonderful Life tidak memiliki grafis yang super realistis dengan detail tinggi, tapi dengan grafis sederhana yang lucu. Tentu saja, game macam Story of Seasons lebih cocok dengan artstyle seperti ini. 

Ketika membandingkan game ini dengan versi aslinya, kamu akan melihat banyak perbedaan dari segi atmosfer dan juga karakter. Suasana yang dibawakan versi remake-nya ini terkesan lebih ceria, meski masih membawa cerita asli. Banyak desain karakter diubah, salah satunya karakter Murrey yang menjadi Pui. Perbedaan desain karakter keduanya sangat signifikan. Ketika kita melihat Murrey, kita melihatnya seperti sosok pengemis di pinggir jalan. Apalagi di sekitar Murrey banyak lalat berterbangan. 

Sementara itu, karakter Pui lebih mirip seperti karakter hippies yang dikelilingi kupu-kupu. Entah apa strategi Marvelous mengubah banyak aspek. Asumsinya, developer game ini ingin game remake ini bisa dinikmati banyak kalangan.

Kesimpulan

Menurut kami Story of Seasons: A Wonderful Life bisa menjadi obat rindu bagi gamers yang ingin bernostalgia dengan game Harvest Moon yang dulu ada di PS2 dan GameCube. Ditambah lagi versi remake-nya ini mengalami banyak perubahan di dalamnya agar terkesan lebih ceria dan berwarna-warni. Pertanyaannya, apakah game ini worth it? Bagi kami, sih, iya! Nah, bagi kamu yang ingin beli game ini, kamu bisa membelinya di Steam seharga Rp455,000.

System Requirements

Minimum

  • OS: Windows 10 (64-bit)
  • Processor: Intel i5-3470 / AMD Ryzen 5 2400
  • Memory: 6 GB RAM
  • Graphics: NVIDIA Geforce GTX 950 / Radeon HD7870
  • DirectX: Version 11
  • Storage: 5 GB available space

Recommended

  • OS: Windows 10/11 (64-bit)
  • Processor: Intel i7-6700 / AMD Ryzen 5 2600
  • Memory: 8 GB RAM
  • Graphics: NVIDIA Geforce GTX 1060 / Radeon RX580
  • DirectX: Version 11
  • Storage: 5 GB available space

—————————————————————————————————————————

Itu dia ulasan game simulasi bercocok tanam versi remake, Story of Seasons: A Wonderful Life. Bagi kamu yang ingin membaca artikel terkait review game (konsol, PC, atau mobile), berita game, dan hal-hal menarik seputar game lainnya, kalian bisa terus kunjungi situs, Instagram, Facebook, dan juga Twitter Tombol Media!