[Review] Hogwarts Legacy – Eksplorasi Sekolah Sihir Lebih Seru

Lintang Ayomi |

Hogwarts Legacy Cover

Jadi, apakah game ini layak untuk dibeli? Bagi kami, Rp700 ribu untuk game seperti ini cukup worth it lah!Akhirnya, Hogwarts Legacy sudah bisa dimainkan versi konsolnya. Untuk versi PC-nya, bisa kamu beli di tanggal 11 besok. Game ini adalah cita-cita Potterhead yang ingin mengeksplorasi di setiap sudut Hogwarts dan juga sekitarnya. Selain itu, Hogwarts Legacy juga memungkinkanmu menjadi siswa sekolah sihir tersebut. Di sini kamu bisa memilih untuk di Gryffindor, Slytherin, Hufflepuff, dan juga Ravenclaw.

Berbeda dengan game Harry Potter yang pernah dirilis sebelumnya, Hogwarts Legacy mengusung genre Action RPG (meski di beberapa konsol seperti GBA ada game Harry Potter yang mengusung sistem turn-based RPG).

Bagi kamu yang penasaran melihat bagaimana Hogwats Legacy, Tombol Media akan mengulasnya di sini. Penasaran? Yuk, simak!

Storyline

Hogwarts Legacy Story

Game yang diambil dari franchise Harry Potter ini mengambil setting waktu di abad ke-19, tepatnya di tahun 1890. Setelah kamu selesai membuat karaktermu, cerita dimulai ketika sang tokoh utama bersama Professor Fig dan George Osric sedang bersiap-siap untuk mengejar waktu ke upacara pemilihan. 

Di perjalanannya, mereka bertiga membicarakan tentang pemberontakan goblin yang dipimpin oleh Ranrok. Hal tersebut yang menjadi ancaman untuk para penyihir di Hogwarts. Ternyata yang mengingatkan ancaman tersebut adalah almarhum istri Professor Fig. George Osric juga memberitahukan bahwa istri Professor Fig memberikan sebuah benda yang ditengarai dari Ranrok. 

Tak disangka, benda tersebut mengeluarkan cahaya dan hanya sang karakter utama yang bisa melihatnya. Tak hanya bisa melihat cahayanya saja, sang tokoh utama kita bisa membuka benda berbentuk tabung tersebut. Tabung tersebut berisi sebuah kunci bernama Portkey. Ketika, percakapan terjadi, tiba-tiba muncullah seekor naga yang membelah kereta kuda yang mengantar ketiganya ke upacara pemilihan di Hogwarts. Sayangnya, George Osric lenyap ketika sang naga menyerang. 

Ketika mereka menyelamatkan diri dan Portkey tersebut, mereka terdampar di sebuah goa. Lantas, apakah yang terjadi pada sang karakter utama selanjutnya? Daripada penasaran, kamu bisa memainkan Hogwarts Legacy sekarang juga.

Gameplay

Hogwarts Legacy Gameplay

Karena cerita di game ini diambil dari waktu jauh sebelum Harry Potter lahir, kamu akan memainkan seorang karakter utama yang kamu buat sendiri. Kostumisasi yang hadir bagi kamu cukup detail. Kamu di sini bisa mengubah bentuk wajah secara detail (entah kamu ingin memiliki karakter wajah asia, kaukasia, atau kulit hitam). Selain itu, kamu juga bisa mengatur karakter suara karaktermu. 

Berbeda dari game-game Harry Potter sebelumnya yang mengusung genre action adventure, game bertema sekolah sihir Hogwarts ini mengusung genre action RPG. Artinya di sini kamu bisa mengembangkan karaktermu, mulai dari stats-nya hingga skill-skillnya. Untuk mechanics-nya, game ini menghadirkan mekanisme permainan yang fluid. Meski kamu bermain sebagai penyihir, ketika menyerang, kamu serasa bermain game-game action dengan balutan fighting karena di movement-nya terdapat combo.

Tentu, Hogwarts Legacy mengizinkanmu untuk mengelilingi kompleks sekolah sihir ini. Meski kamu tetap berada di lingkungan Hogwarts dan sekitarnya, game satu ini memberikan map yang luas dan detail. Ini yang menurut kami game ini tidak membosankan.

Baca Juga : [Review] One Piece Odyssey – Saatnya Kembali ke JRPG Klasik

Presentasi Grafis dan Audio

Hogwarts Legacy cukup sukses membiarkan kami betah menatap game ini dalam waktu yang lama. Detail di setiap karakter terlihat realistis apalagi ekspresi wajahnya yang menurut kami sangat enak dipandang. Gerakan di setiap karakter terkesan luwes dan tidak kaku. Tak hanya itu saja, detail di setiap tempat pun juga sangat memesona. Game ini tentu sangat seru dimainkan apabila kamu main di 60 fps

Bukan franchise Harry Potter namanya apabila tidak memiliki music scoring yang apik. Hogwarts Legacy tak hanya menghadirkan musik yang megah ala film-nya, namun juga sound efek yang ciamik. 

Kesimpulan

Di awal kemunculan trailernya, ekspektasi kami pada game ini sangat rendah. Seperti biasa, karena sudah terlalu sering dikecewakan dengan developer-developer game AAA yang sering melakukan kesalahan fatal di setiap gamenya beberapa tahun belakangan ini, harapan kami tidaklah tinggi. 

Akan tetapi, Avalanche Studio berhasil memberikan presentasi yang sangat baik untuk game ini. Namun, yang kami sayangkan, kenapa di game ini tak ada Quidditch? Padahal olahraga ala Hogwarts itu juga salah satu nilai jual dari franchise Harry Potter bukan?