Pepsiman: Pahlawan Super Konyol Tanpa Superpower

Lintang Ayomi |

Pepsiman Cover

Nama Pepsiman sangat melekat bagi para gamers yang tumbuh di era kejayaan PS1. Pasalnya, sosok Pepsiman ini sangatlah unik. Penampilannya terlihat seperti superhero konvensional seperti Spider-Man, Superman dan superhero-superhero lainnya. Namun, berbeda dengan mereka, Pepsiman ternyata sangatlah payah. Ia tidak memiliki kemampuan apapun selari berlari menghindari rintangan di jalan-jalan. Bahkan ia sering bertindak bodoh yang menyebabkan dirinya terjebak dalam situasi yang membahayakan.

Lantas, kendati tidak memiliki kekuatan super, apa yang membuat Pepsiman begitu dicintai? Nah, pada kesempatan kali ini, Tombol Media akan membahas salah satu game legendaris, yakni Pepsiman. Mau tahu bagaimana ulasannya? Yuk, simak artikel berikut!

Baca juga: Kamu Tahu 5 Game PS1 Keren Ini? Yuk, Nostalgia di Sini!

Sejarah Pengembangan Pepsiman

Kolaborasi antara brand dengan pengembang game di tahun 90an belum begitu umum, apalagi mengangkat nama brand tersebut ke dalam sebuah game secara ‘blak-blakan’. Hal ini yang membuat sebuah studio game yang memiliki kantor di Tokyo bernama KID (Kindle Imagine Develop) mencoba peruntungan untuk berkolaborasi dengan salah satu brand minuman terbesar di dunia, Pepsi, untuk menggarap sebuah game yang mengangkat nama brand tersebut. 

Pepsiman KID

Meski game ini hasil kerja sama dengan brand besar, game Pepsiman sendiri dibuat dengan budget yang rendah. Alhasil, tak hanya secara gameplay saja yang sederhana, cuplikan video yang ada di setiap beberapa misi atau di intro game juga dibuat dengan dana yang cukup murah. Di setiap cuplikan tersebut tampil seorang aktor asal Kanada, Mike Butters (yang akhirnya dikenal berkat aktingnya di beberapa film Saw) beberapa kali meminum Pepsi. KID juga menerapkan beberapa cuplikan event 3D yang digarap oleh Kotaro Uchikoshi. 

Pepsiman Mike Butters

Di bulan Maret 1999, akhirnya Pepsiman dirilis hanya untuk PlayStation di Jepang. Melihat konsep yang dihadirkan cukup menarik dan terlihat sangat cocok untuk pasar Amerika, salah satu publisher Amerika Serikat melirik game tersebut dan berupaya untuk mendapatkan hak untuk mempublikasikan game Pepsiman ini. Sayangnya, meski mengambil cuplikan dengan aktor asal Kanada, game satu ini tetap menjadi game eksklusif untuk Jepang, meski secara percakapan dan setting tempat berada di sekitaran Amerika Utara. 

Kendati yang kita ketahui selama ini game Pepsiman merupakan salah satu game legendaris, penjualan di saat itu kurang baik. Hal ini dikonfirmasi oleh sang modeler game ini sendiri, Kotaro Uchikoshi.

Siapakah Sebenarnya Pepsiman?

Sebelumnya, kami menjelaskan bahwa Pepsiman adalah seorang superhero, walaupun ia tidak punya kekuatan super seperti pahlawan-pahlawan super lain. Lantas, apakah Pepsiman ini makhluk buatan atau memang berawal dari manusia? Pepsiman sendiri memiliki latar belakang cerita yang unik. Sebelum menjadi manusia bertubuh kaleng dengan logo Pepsi, ia dulunya merupakan seorang ilmuwan yang akhirnya menjadi seorang pahlawan super setelah menerima kekuatan dari sang “Holy Pepsi”. 

Pepsiman Gameplay

Dengan demikian, sang ilmuwan tersebut berubah menjadi seorang pahlawan super tanpa wajah dan memiliki hasrat untuk memberikan Pepsi kepada mereka yang membutuhkan minuman berkarbonasi tersebut.

Penerimaan Dari Masyarakat dan Awak Media

Bagi gamers angkatan 90an, game yang mengangkat brand Pepsi ini merupakan salah satu game klasik yang fun. Sayangnya, pandangan tersebut tidak sama dengan apa yang diterima awak media. Bahkan di saat perilisannya, game ini tidak selaris yang dibayangkan. Majalah game bernama Famitsu memberikan nilai 25 dari 40. Selain itu, majalah lain seperti Joypad juga memberikan penilaian rendah pada game ini. Menurut penulis dari Famitsu, game hasil kolaborasi dengan Pepsi ini dianggap game yang sangat sederhana. Ia juga membandingkan dengan game lain yang lebih dulu seperti Paperboy dan Metro-Cross. 

Bahkan, seorang reviewer dari IGN juga turut memberikan komentar game ini bahwa game satu ini memiliki premis yang sangat aneh. Reviewer dari media game yang kini masih besar ini juga membandingkan dengan Crash Bandicoot yang mana di eranya sangat sukses di pasaran. 

Ternyata, tidak semua media menganggap game ini buruk. Majalah game bernama GameFan dan Planet PlayStation memberikan nilai yang cukup baik untuk game yang secara mekanisme sangat sederhana satu ini.

Kesimpulan

Dibalik ketidak suksesan di awal peluncuran, ternyata game dengan karakter konyol ini memberikan warisan yang cukup besar di industri game dunia. Bahkan game ini memberikan pengaruh pada developer game era yang lebih modern, sehingga melahirkan game yang secara gameplay mechanics mirip dengan game satu ini, seperti Temple Run dan Minion Rush yang merupakan game mobile.

Karena kesederhanaannya, Pepsiman menjadi salah satu game paling memorable bagi gamers yang tumbuh di era 90-an. Bagaimana denganmu? Apakah punya memori dengan game satu ini?

—————————————————————————————————————————

Itu dia ulasan tentang salah satu game klasik paling berpengaruh dan fenomenal sepanjang masa, bernama Pepsiman. Bagi kamu yang ingin membaca artikel terkait review game (konsol, PC, atau mobile), berita game, dan hal-hal menarik seputar game lainnya, kalian bisa terus kunjungi situs, Instagram, Facebook, dan juga Twitter Tombol Media!