Kecanduan Gacha: Mengapa Hal Ini Begitu Kontroversial?

Lintang Ayomi |

Gacha Game

Pesatnya perkembangan industri video game tak hanya berdampak pada gamenya, namun juga menghadirkan fenomena yang menarik perhatian, yakni Gacha. Istilah ini sering terdengar oleh para gamers lantaran fenomena ini belakangan ini sangat populer. Akan tetapi, Gacha ini sendiri tak hanya ditemukan pada sektor video game, namun juga industri lain.

Lantas, apabila Gacha bukan hanya ada di industri game, apa sebenarnya istilah ini? Nah, pada kesempatan kali ini, Tombol Media akan mengulas istilah yang sekarang ini sedang populer dan juga kontroversial. Mau tahu bagaimana penjelasannya? Yuk, simak artikel berikut!

Baca juga: 7 Game Petualangan Android Terbaik (Gameplay & Grafis Oke)

Darimana Istilah Gacha Berasal?

Gacha sendiri merupakan istilah yang berasal dari Jepang yang merujuk pada mekanisme permainan atau transaksi yang memberikan pemain kesempatan untuk mendapatkan hadiah acak. Mekanisme ini sering ditemukan di beberapa game online multiplayer, di antaranya Genshin Impact, Summoners War, PUBG Mobile, dan beberapa game online lainnya. Namun, fitur ini tak hanya dimiliki oleh game-game online tadi. Game seperti FIFA pun yang notabene lebih mengedepankan kompetisi yang lebih sehat juga menghadirkan gacha. 

Istilah ini pada awalnya berasal dari “gachapon,” yakni mesin yang terkenal di Jepang yang menyediakan bola mainan yang keluar secara acak. Dan gachapon ini diambil dari  “gacha-gacha pon,” yang diambil dari bunyi pada mesin tersebut ketika memutar pegangan mesin dan saat bola keluar dari mesin.

Gacha Gachapon

Di awal tahun 1960-an, Gachapon pertama kali diperkenalkan di Jepang dan menjadi populer dalam waktu yang tidak lama. Awalnya, mesin Gachapon hanya menyediakan mainan plastik sederhana, tetapi seiring waktu, pilihan hadiah dalam Gachapon menjadi lebih beragam. Akhirnya, banyak perusahaan mainan dan franchise terkenal memproduksi mesin Gachapon dengan tema karakter dari IP yang mereka miliki. 

Mekanisme kerja Gachapon pun sangat sederhana. Kamu hanya butuh memasukkan uang ke dalam mesin Gachapon dan memutar pegangan. Kemudian, mesin Gachapon akan mengeluarkan bola mainan secara acak yang berisi hadiah atau karakter acak. Isi dari bola tersebut bisa beragam, seperti mainan mini, kartu koleksi, aksesoris, sampai karakter dalam anime atau manga.

Seiring berkembangnya zaman, Gachapon telah menyebar ke berbagai sektor lainnya, terutama di industri game. Di industri game, Gacha sering menjadi sumber pendapatan utama bagi pengembang, lantaran banyak gamers yang tertarik untuk mendapatkan item eksklusif dan langka. Tak hanya dalam game, beberapa aplikasi juga telah memanfaatkan sistem Gacha ini untuk mendorong partisipasi aktif para pengguna dalam platform mereka.

Mengapa Gacha Ini Begitu Kontroversial

Berawal dari mesin Gachapon, mekanisme ini akhirnya berubah bentuk ke platform digital dan bisa ditemukan di beberapa game, terutama game online. Akan tetapi, kehadiran Gacha di dalam game sangat kontroversial. Kendati hal ini sangat menguntungkan bagi para developer lantaran banyak gamers yang rela mengeluarkan uangnya untuk mendapatkan item premium melalui loot box, ternyata sistem ini dikritisi sangat keras oleh para gamersnya sendiri juga. 

Gacha Loot Box

Tentu saja ada beberapa alasan mengapa Gacha begitu dibenci oleh banyak gamers, di antaranya:

1. Perjudian 

Bagi sebagian orang, mekanisme Gacha ini mirip sekali dengan perjudian. Pasalnya, gamers akan bergantung pada loot box yang isinya belum mereka ketahui sama sekali. Alhasil, mereka akan terus berusaha mencari peluang untuk mendapatkan item eksklusif. Dengan ini pemain akan menghabiskan banyak uang dalam upaya untuk mendapatkan hadiah langka atau diinginkan. Hal ini akan membahayakan dan membuat pemain menjadi ketergantungan.

2. Masalah transparansi dan keadilan

Sistem Gacha ini sering ditemukan dalam game yang ditargetkan pada pemain muda (terutama remaja 17 tahun ke bawah). Dengan demikian, hal ini memiliki dampak yang sangat negatif bagi mereka, terutama dalam masalah keuangan. Selain itu, usia remaja rata-rata belum memiliki penghasilan sendiri. Alhasil, mereka akan menggunakan uang orang tuanya hanya untuk Gacha.

3. Masalah kesehatan mental

Masalah lain yang sangat berisiko karena Gacha adalah masalah kesehatan mental. Tak disangka, Gacha mampu menimbulkan rasa frustrasi, kecemasan, dan kekecewaan apabila pemain terus-menerus gagal mendapatkan hadiah yang diinginkan. Alhasil, efek psikologis seperti ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental penggunanya.

4. Pengeluaran yang tak terkendali

Karena Gacha menggunakan uang untuk mendapatkannya, risiko yang bisa didapatkan oleh pemainnya adalah pengeluaran yang tak terkendali. Pemain bisa tergoda oleh hadiah langka. Dengan demikian mereka rentan untuk mengeluarkan jumlah uang yang tidak terkendali untuk mendapatkan item yang mereka inginkan. Lebih bahayanya lagi, pemain juga bisa jatuh ke jebakan pinjaman online.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, bisa kita lihat bahwa Gacha sangatlah kontroversial. Meski beberapa pengembang game sudah meningkatkan transparansi dan keadilannya, tetap saja Gacha dapat menimbulkan efek ketergantungan, sehingga pemain sulit untuk mengontrol pengeluaran mereka hanya untuk Gacha. Maka dari itu, perlu adanya perlindungan konsumen dari badan regulasi atau negara, agar mengurangi potensi dampak negatif Gacha  pada anak-anak dan remaja. 

—————————————————————————————————————————

Itu dia ulasan mengapa Gacha hari ini begitu populer dan sekaligus sangat kontroversial. Bagi kamu yang ingin membaca artikel terkait review game (konsol, PC, atau mobile), berita game, dan hal-hal menarik seputar game lainnya, kalian bisa terus kunjungi situs, Instagram, Facebook, dan juga Twitter Tombol Media!