The Legend of Dragoon: Kisah Ksatria Naga Bak Saint Seiya

Lintang Ayomi |

The Legend of Dragoon

Banyak gamers angkatan lama yang memiliki memori dengan game The Legend of Dragoon. Game satu ini di eranya menjadi salah satu game RPG terbaik di tengah-tengah gempuran game-game RPG menarik lainnya. The Legend of Dragoon sendiri merupakan jawaban dari Sony melalui studionya yang bernama Japan Studio atas kehadiran Final Fantasy VIII yang di kala itu merupakan game RPG dengan grafis yang melampaui zamannya. 

Alhasil, Sony berhasil menghadirkan sebuah game dengan grafis, battle, dan cerita yang seru. Tentu saja banyak aspek lain yang menjadi alasan mengapa The Legend of Dragoon menjadi salah satu game RPG terbaik di masanya. Lantas apa sajakah itu? Maka dari itu, Tombol Media akan membahas tentang latar belakang dan serba-serbi game The Legend of Dragoon. Yuk, simak!

Baca juga: Mengenal Cerita dan Sejarah Final Fantasy VIII

Plot Cerita

Cerita The Legend of Dragoon dimulai dengan sang protagonis, Dart Feld yang sedang menuju kampung halamannya setelah lima tahun lamanya mengejar sosok monster berwarna hitam yang telah membunuh kedua orang tuanya serta menghancurkan kota kelahirannya. Di perjalanan menuju ke rumahnya, Dart tiba-tiba diserang seekor naga berbentuk seperti belalang bernama Feyrbrand yang dikontrol oleh seseorang dari faksi pemberontak di perang sipil Serdian bernama Sandora.

Naga tersebut sangat buas dan kuat, sehingga membuat Dart kewalahan. Di kala kesusahannya tersebut, Dart dibantu sesosok perempuan misterius bernama Rose. Pertemuan dengan Rose pun begitu singkat karena ia harus terus melaju ke kampung halamannya, Seles. Tak hanya kota kelahirannya saja yang naas, ketika ia pulang ke Seles, kota tersebut juga porak poranda. Ia pun mencari tahu siapa yang telah berbuat ini. Ternyata, kehancuran Seles adalah ulah Sandora. 

The Legend of Dragoon Story

Di saat yang sama, Dart pun juga menemukan bahwa teman masa kecilnya, Shana diculik dan disekap di penjara Hellena. Mendengar hal tersebut, Dart akhirnya pergi ke tempat tersebut untuk menolong sahabat kecilnya itu. Di sana, ia bertemu dengan seorang ksatria dari Basil bernama Lavitz Slambert. Dari situlah mereka berdua akhirnya memulai petualangan mereka beserta Shana (setelah lepas dari penjara) dimulai. Lantas, bagaimana petualangan Dart sampai akhirnya ia dan teman-teman seperjuangannya mendapatkan kekuatan Dragoon? Untuk tahu ceritanya, kamu bisa memainkan game ini, ya.

Kekuatan Super dengan Baju Zirah Berasal dari 8 Naga

Sebenarnya secara cerita game ini tidaklah begitu spesial. Premisnya adalah bagaimana seorang protagonis dengan sifat optimis punya misi menyelamatkan dunia dari cengkraman kekuatan jahat. Penulisannya pun juga cukup generik, bahkan dibandingkan FFVII dan FFVII. Namun, yang membuat game ini cukup ikonik di mata penggemarnya adalah kekuatan super dari jiwa 8 naga yang akhirnya diwariskan oleh playable characters. Kekuatan dari jiwa naga tersebut berubah menjadi baju zirah perang. Tampilannya pasti sangat familiar bagi yang pernah mengikuti anime-anime seperti Saint Seiya, Tenkuu Shenki Shurato, atau Ronin Warrior. 

The Legend of Dragoon Dragoon Mode

Nah, setiap karakter memegang kekuatan naga berdasarkan elemennya masing-masing. Sebagai contoh Dart Feld, sang protagonis utama, memegang kekuatan api, Lavitz Slambert dan King Albert memegang kekuatan angin, Shana memegang kekuatan cahaya, Rose memegang kekuatan kegelapan, Haschel (yang mana juga merupakan kakek dari Dart) memegang kekuatan petir, Meru memegang kekuatan air, dan Kongol memegang kekuatan bumi.

Turn-Based yang Sedikit Berbeda

Selain konsep ksatria berbaju zirah, yang membuat The Legend of Dragoon menarik bagi penggemarnya adalah mekanisme battle yang unik. Gamers yang tumbuh di era 1990an dan 2000an awal pasti tidak asing dengan RPG turn-based. Tentu saja, karena game turn-based RPG begitu populer di eranya. Selain itu, di era tersebut, banyak game JRPG turn-based yang hanya berbeda pada bagian command-nya saja. 

Di The Legend of Dragoon, kamu akan menemukan fitur combo pada serangan yang mampu melatihmu agar lebih cekatan. Pasalnya, untuk mengeluarkan serangan dengan jurus yang tepat, kamu harus menekan tombol yang diminta ketika karaktermu menyerang. 

Wacana Remake The Legend of Dragoon

Wacana dikembangkannya versi remake game ini kerap muncul di publik beberapa waktu belakangan ini. Tentu saja hal ini sangat diharapkan bagi para penggemarnya. Pasalnya, sebuah pengembang asal Austin, Texas, Amerika Serikat, Bluepoint Games telah menginfokan bahwa mereka sedang mengembangkan versi remake game ini. Info terkait proses pengembangan versi remake tersebut sudah muncul sejak tahun 2019 lalu. Akan tetapi, hingga kini belum ada informasi lanjutan terkait The Legend of Dragoon remake.

Kami sebagai salah satu penggemar dari game tersebut tentu mengharapkan adanya versi remake dari The Legend of Dragoon. Untuk mekanisme battle-nya kami tidak berharap banyak untuk tetap mengusung gaya turn-based lantaran konsep seperti ini sudah mulai usang apalagi untuk generasi sekarang. Pun nanti benar-benar ada versi remake-nya kami harap setidaknya seperti Final Fantasy VIII di mana meski berubah, unsur multi-playable characters-nya tetap dipertahankan. 

—————————————————————————————————————————

Itu dia pembahasan tentang salah satu game JRPG legendaris yang dulu sempat jaya di PS1, The Legend of Dragoon. Bagi kamu yang ingin membaca artikel terkait review game (konsol, PC, atau mobile), berita game, dan hal-hal menarik seputar game lainnya, kalian bisa terus kunjungi situs, Instagram, Facebook, dan juga Twitter Tombol Media!