Permintaan Maaf Daedalic Terkait Gollum Ditulis dengan ChatGPT

Lintang Ayomi |

Permintaan Maaf Daedalic

Permintaan maaf Daedalic terkait Gollum diduga ditulis dengan ChatGPT. Tahun 2023, banyak muncul game yang meraih skor tinggi dan mendapatkan animo yang sangat baik dari para gamers. Di tengah game-game bagus yang telah rilis ini, muncul sebuah game yang mengangkat IP ternama karya J.R.R Tolkien, The Lord of the Rings. Sayangnya, karena penggarapannya yang kurang maksimal, meski mengangkat IP besar seperti The Lord of the Rings, karya garapan Daedalic berjudul The Lord of the Rings: Gollum mendapatkan hujatan dari para gamers.

Baca juga: [Review] The Lord of the Rings: Gollum – Cara Milking Terburuk

Daedalic sendiri merupakan studio asal Jerman yang sebenarnya usianya sudah cukup lama. Studio ini sudah menggarap banyak game, meski banyak dari game-nya tidak pernah meledak, bahkan apabila disandingkan dengan beberapa game indie, game garapan dan yang dipublikasikan oleh Daedalic tidak seterkenal itu. Sekalinya terkenal seperti Gollum, karyanya ini malah mendapatkan hujatan dan skor rendah. Di Metacritic, LOTR: Gollum hanya mendapatkan skor 38 poin.

Karena buruknya penerimaan Gollum ini, rencana Daedalic merilis game lain yang mengangkat nama The Lord of the Rings tidak mereka lanjutkan. Lebih mengejutkannya lagi, ada beberapa laporan terkait dengan perlakuan Daedalic terhadap karyawannya selama penggarapan Gollum ini. Mulai dari crunch hingga target pengembangan yang tidak realistis. Hal ini yang membuat nama Daedalic beserta Gollum menjadi semakin terpuruk. 

Dalam penggarapan Gollum, Daedalic menyatakan “Gollum memiliki anggaran pengembangan sebesar 15 juta Euro: hanya sepersepuluh dari game AAA.” Angka tersebut tergolong sangat rendah dalam hal anggaran dalam pembuatan game. Bahkan, angka tersebut hanya bisa untuk menutupi dana marketing game-game AAA. 
Mengetahui penerimaan yang begitu buruk untuk Gollum, Daedalic mengirimkan klarifikasi dan permintaan maaf. Tentu saja, pernyataan maaf dari Daedalic banyak yang tidak memedulikan. Hal tersebut diperparah lagi dengan permintaan maaf yang terkesan aneh untuk sebuah developer game. Pihak Daedalic menyatakan bahwa pernyataan tersebut dikeluarkan oleh pihak Nacon tanpa persetujuan Daedalic. Ditambah lagi, permintaan maaf tersebut hampir dipastikan menggunakan aplikasi ChatGPT untuk penulisannya.