CEO Unity, John Riccitiello Hengkang Setelah Kebijakan Kontroversial

Lintang Ayomi |

CEO Unity, John Riccitiello Hengkang Setelah Kebijakan Kontroversial

Setelah kebijakan kontroversial yang dikeluarkan pada bulan lalu, CEO Unity, John Riccitiello hengkang dari perusahaan yang menggarap engine untuk banyak game indie maupun game-game AAA. Sayangnya, kebijakan yang dianggap hanya menguntungkan pihak Unity tersebut, mendapatkan komentar negatif dari penggunanya, terutama developer-developer game indie yang. Pasalnya, kebijakan tersebut alih-alih membantu para developer indie untuk berkembang, Unity dipandang hanya meraup keuntungan dari pihak-pihak pengemabng kecil.

Baca juga: Kratos: Sang Dewa Kekuatan yang Bengis Dari Mitologi Yunani

Pada tanggal 12 September 2023 lalu, Unity diserang oleh banyak pihak, karena mengumumkan kebijakan yang mereka namakan Runtime Fee, di mana kebijakan ini akan membuat pengembang dibebankan biaya ketika seseorang mengunduh game yang dibuat dengan engine Unity mereka, setelah game tersebut melewati ambang batas waktu tertentu dan memperoleh jumlah pendapatan dan install.

Beberapa hari setelah memberikan pernyataan terkait kebijakan tersebut, Unity memberikan klarifikasi dan memberikan pernyataan bahwa lebih dari 90% pelanggannya tidak terpengaruh akibat kebijakan tersebut. 

Setelah ramainya pemberitaan tersebut, akhirnya Unity meminta maaf karena telah membuat ricuh kancah industri game internasional. Bersamaan dengan kontroversi tersebut, CEO Unity, John Riccitiello memutuskan untuk berhenti sebagai presiden, CEO, pimpinan, dan bagian dari anggota dewan direksi. Riccitiello menyatakan kemundurannya dari jabatan tersebut kemarin. 

Sementara itu, James M. Whitehurst ditunjuk sebagai CEO, presiden, dan bagian dari anggota dewan direksi utama sementara. Di samping itu, Roelof Botha ditunjuk sebagai ketuanya. 

Pihak dari Unity menyatakan bahwa peran Riccitiello tidak berhenti meski secara resmi ia telah mengundurkan diri. Riccitiello akan terus memberikan saran pada Unity untuk “memastikan transisi yang lancar”. Kendati demikian, Riccitiello belum memberikan informasi yang lebih rinci terkait alasan pengunduran dirinya, namun di sebuah pernyataan ia menyatakan “merupakan suatu kehormatan untuk memimpin Unity selama hampir satu dekade dan melayani karyawan, pelanggan, pengembang, dan mitra kami, yang semuanya telah berperan penting bagi pertumbuhan perusahaan. 

Riccitiello sendiri bergabung di Unity pada tahun 2014 setelah keluar dari EA. Selain itu, pada Juli 2022 lalu, Riccitiello juga melontarkan ujaran kontroversial yang menyatakan bahwa developer yang tidak berfokus untuk monetisasi adalah perusahaan yang sangat bodoh.