Komposer veteran Bungie, Michael Salvatori, ikut hengkang setelah perusahaan game yang menggarap Halo dan Destiny ini melakukan pemutusan hubungan kerja dengan 100 karyawannya. studio yang menggarap Destiny 2 sedang dalam keadaan genting. Kendati demikian, meski karyawan perusahaan tersebut telah mengetahui hal ini, tak ada yang menyangka bahwa Bungie melakukan layoff besar-besaran dengan 100 karyawan yang terdampak. Pemasukan yang diperoleh Bungie pun dalam beberapa waktu terakhir, bahkan dilaporkan di bawah 45 persen yang diproyeksikan tahun ini. Di sisi lain, Bungie juga bertanggung jawab atas keputusannya ini. Karyawan-karyawan yang terkena dampaknya ini menerima tiga bulan pesangon dan asuransi kesehatan.
Baca juga: Rekomendasi 10 Game Xbox 360 Terbaik Sepanjang Masa
Ternyata, tak hanya 100 karyawan ini saja yang terdampak. komposer veteran Bungie, Michael Salvatori juga memutuskan hengkang dari studio yang 25 tahun hidupnya telah ia dedikasikan. Salvatori sendiri telah menjadi bagian dari studio ini sejak tahun 1997, yakni pada proyek Myth: The Fallen Lords. Selain itu, salah satu karya ternama Bungie, Halo juga melibatkan Salvatori.
Selain Michael Salvatori, rekan komposer lain yang pernah kerja di Bungie, Michael Sechrist juga terkena dampak dari layoff besar-besaran ini. Pemutusan hubungan antara Bungie dengan Salvatori telah Salvatori konfirmasi melalui situs resminya. Sama seperti Salvatori, Sechrist pun juga menulis hal yang sama di situs resmi di mana berisi akan portofolio dan biografinya. Dalam situsnya, keduanya sama-sama menulis “GONE FISHIN’ :)”.
“Banyak dari teman baik saya juga pergi, dan saya merasa sedih atas apa yang mereka alami,” ucap Salvatori. “Hati saya tertuju pada semua, yang kehilangan pekerjaan kemarin.”
“Bagi saya sendiri, perasaan yang saya rasa sekarang adalah sangat bersyukur. Mulai pada 1997, Bungie memberikan saya kesempatan untuk berkontribusi dalam hal musik untuk beberapa game terhebat yang pernah dibuat. Saya merasa sangat bersyukur telah bekerja dengan banyak orang luar biasa, dan kreatif bertahun-tahun. Saya belajar banyak dari mereka, tak hanya sebagai komposer, namun sebagai seorang manusia, selama saya berada di sana.”
