Embracer PHK 50 Karyawan Lagi dan Akan Tutup Studio yang Menggarap TimeSplitter

Lintang Ayomi |

Embracer PHK 50 Lagi Karyawan dan Akan Tutup Studio yang Menggarap TimeSplitter

Di penghujung tahun 2023 ini, ternyata masih ada lagi kabar pemutusan hubungan kerja, dan kali ini Embracer PHK 50 karyawan lagi . 50 karyawan tersebut merupakan karyawan yang bekerja di studio Fishlabs, yang telah menggarap beberapa game seperti Chorus dan banyak game yang ditujukan untuk gamers mobile. Selain itu, studio game yang berlokasi di Jerman bernama Fishlabs ini juga telah menggarap versi reboot game sandbox ternama, Saints Row. 

Baca juga: Review Assassin’s Creed Mirage – Kembali Ke Style Awal

“Kami sedang menghadapi masa-masa sulit bersama,” ucap wakil presiden Plaion, Lars Janssen. “Setiap individu di studio Fishlabs kami lebih dari sekadar anggotam tim; mereka telah menjadi bagian vital dari perjalanan kreatif kami, tidak hanya membawa kemampuan mereka, namun passion dan dedikasi di setiap proyek. Kami sangat berterima kasih untuk energi dan hati yang mereka investasikan di usaha kolektif kami. Keputusan menyedihkan ini merupakan refleksi dari tantangan industri game yang lebih luas, bukan karena talenta atau upaya dari tim kami. 

Tak cukup dengan PHK 50 karyawan, Embracer juga berencana menutup studio yang telah menggarap game TimeSplitter, Free Radical Design. Studio yang berasal dari Britania Raya ini sudah ada sejak tahun 1994. Di tahun 2014, studio ini ditutup dan direformasi kembali di tahun 2021 untuk menggarap game baru TimeSplitter. 

Tak lama Embracer juga baru saja menyatakan bahwa salah satu proyek ambisiusnya, Star Wars: Knight of the Republic Remake kemungkinan besar tidak dilanjutkan. Versi remake Star Wars: Kotor ini sebelumnya direncakan akan rilis pada akhir tahun 2023 oleh Aspyr, salah satu developer yang dinaungi oleh Embracer.

Embracer sendiri mengalami pukulan yang cukup keras di tahun ini, mulai ditutupnya Volition, studio yang menggarap Saints Row, hingga diputusnya hubungan kerja 900 karyawannya. Tentu saja hal ini tak hanya menjadi hal yang berat bagi Embracer sebagai perusahaan, namun juga para pekerja yang kehilangan pekerjaannya dan telah berdedikasi bekerja sekuat tenaga di dalam perusahaan tersebut.