Apa Itu Steam? Yuk, Kenali dan Ketahui Platform Ini!

Lintang Ayomi |

Apa Itu Steam

Bagi kamu yang mengikuti berita tentang website apa saja yang diblokir oleh Menkominfo, pasti tidak asing dengan apa itu Steam? Yup, Steam adalah salah satu platform distribusi game secara digital. Meski kini sudah bisa dibuka kembali, platform ini beberapa waktu lalu termasuk yang terkena blokir oleh Menkominfo.

Dibandingkan dengan platform lain, Steam menghadirkan jumlah game yang paling banyak. Di sini kamu bisa menemukan segudang game dari berbagai genre. Alhasil, Steam masih tetap menjadi primadona untuk membeli game dengan format digital.

Di samping itu, dengan adanya Steam, gamers di Indonesia sudah banyak yang beralih ke game-game original. Budaya pembajakan di Indonesia yang sudah mengakar bertahun-tahun akhirnya sudah bisa dientaskan secara perlahan. Keberadaan Steam di kalangan gamers di Indonesia juga mampu meningkatkan apresiasi terhadap sebuah karya intelektual yang dihasilkan oleh sekelompok orang.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas lebih mendalam lagi tentang platform bernama Steam ini. Ingin tahu lebih lengkapnya? Yuk, kita simak!

Apa Itu Steam? 

Apa Itu Steam Gaben

Mantan karyawan Microsoft bernama Gabe Newell dan teman sejawatnya Mike Harrington mendirikan sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan game bernama Valve. Keluarnya mereka dan membangun sebuah perusahaan pengembang game tentunya membuahkan hasil yang memuaskan. 

Bersama dengan Sierra Studio, game bernama Half-Life beserta ekspansinya bernama Counter Strike lahir dan sukses di pasaran. Sayangnya, ketika perusahaan ini berjalan dengan pesat berkat game tersebut, Harrington akhirnya mengundurkan diri dari perusahaan tersebut di tahun 2000, dan membiarkan Gabe Newell menjalankan Valve sendirian. 

Setelah kesuksesan prekuel Half-Life dan Counter Strike, pada tahun 2002 melalui Game Developers Conference, Newell juga mempublikasikan sebuah platform distribusi game digital bernama Steam. Tujuan lain mengapa Newell mengembangkan Steam adalah bagaimana membuat satu platform yang mampu secara langsung memberikan update patch pada Counter Strike. Selain itu, Gabe Newell juga ingin merancang sebuah sistem yang mendukung anti-pembajakan dan anti-cheat.

Apa Itu Steam Half-Life 1

Agar membuktikan platform ini dapat berjalan dengan baik dan terintegrasi dengan game, Valve menjadikan salah satu game yang digarap oleh Relic Entertainment, bernama Impossible Creature sebagai salah satu game yang didemonstrasikan di Steam.

Di tahun 2005, sekuel Half-Life dirilis di Steam. Game ini bisa dikatakan sebagai game pertama rilisan Valve yang dirilis di platform tersebut. Akan tetapi, banyak keluhan yang dilontarkan para gamer karena untuk memainkan Half-Life 2 gamers membutuhkan aplikasi Steam. 

Baca Juga : 7 Game Dewasa yang Dulu Kita Kira Game Semua Umur

Setelah Steam semakin berkembang, pemain kini sudah tidak asing dengan Steam. Di tahun 2007, sudah mulai banyak user di aplikasi tersebut. Bahkan, jumlahnya mencapai 13 juta pengguna pada bulan Mei 2007. Tak hanya penggunanya saja yang semakin banyak, beberapa publisher besar seperti Capcom, id Software, dan Eidos Software mencoba mendistribusikan game-game garapan mereka di Steam. Alhasil, ada 150 judul game yang tersedia pada tahun tersebut. Di tahun 2014, Steam mampu meraup keuntungan hingga $1,5 milyar.

Membantu Gamers dan juga Developers

Gamers pasti tahu bahwa platform distribusi game digital tak hanya Steam. Sebut saja nama seperti Origin, Epic Games Store, GOG Games, dan Ubisoft Connect, bisa menjadi pesaing Steam. Namun, platform-platform tersebut tidak menyediakan library game yang sebanyak Steam, meskipun ada beberapa game yang tidak dirilis di Steam.

Selain itu, Steam juga memungkinkan pengembang game indie untuk mendistribusikan game mereka dengan lebih luas. Para gamers juga dimudahkan untuk membeli game original dengan adanya Steam. Kamu kini tidak perlu membeli ke toko game untuk membeli game original yang jumlahnya belum tentu banyak.

Apalagi di setiap musim Steam mengadakan sale besar-besaran yang diskonnya bisa mencapai 75%. Hitung-hitung kamu bisa mendapatkan game original tanpa harus merogoh kocek lebih. Dengan demikian, Steam tak hanya membantu gamers untuk mengoleksi game-game original, namun juga membantu developer-developer untuk tetap berkelanjutan karena ada yang membeli game mereka. 

Nah, apakah menurutmu Steam membantu kamu untuk mendapatkan game-game yang kamu inginkan? Apakah Steam masih menjadi platform distribusi game digital terbaik dibandingkan yang lain? Yuk, beri komentar di bawah!