Salah satu maestro di industri video game, Hideki Kamiya, beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa ia hengkang dari perusahaan yang ia bangun bersama rekannya di Capcom dan keluarnya Hideki Kamiya dari Platinum Games ini disebabkan oleh masalah kepercayaan.
Baca juga: Review Lenovo Legion 7 – Laptop Gaming Flagship dari Lenovo
Nama Hideki Kamiya sendiri besar sejak ia mengerjakan beberapa proyek game di perusahaan game yang ia naungi sebelumnya, Capcom. Kemudian, setelah keluar dari perusahaan game asal Jepang yang melahirkan IP-IP besar tersebut, ia bersama Shinji Mikami membangun perusahaan game bernama Platinum Games. Di Platinum Games ini Kamiya berhasil menelurkan salah satu karya hebatnya Bayonetta.
Sayangnya, perusahaan yang ia bangun bertahun-tahun bersama temannya ini, berani ia tinggalkan. Berdasarkan wawancara Kamiya dengan IGN, ia menyatakan bahwa keluarnya Hideki Kamiya dari Platinum Games disebabkan oleh masalah kepercayaan.
“Hasil kerja saya di Platinum Games selama ini berdasarkan dari hubungan saling percaya dengan perusahaan,” ucap Kamiya dalam wawancara dengan IGN tersebut. “Saya memutuskan untuk keluar karena saya merasa bahwa tujuan perusahaan mulai berbeda dari apa yang saya percayai sebagai developer. Tanpa unsur percaya tersebut, saya tidak bisa melanjutkan bekerja di sana, dan saya memutuskan keluar, maka, saya bisa melanjutkan bekerja apa yang menurut saya benar.”
Kemudian Kamiya melanjutkan, “Saya tidak berpikir game sebagai produk semata, melainkan sebuah karya seni. Saya ingin mencurahkan hasrat seni saya ke dalam game dan memberikan game yang hanya bisa dibuat oleh Hideki Kamiya, jadi pemain bisa menikmati game buatan Hideki Kamiya sebagaimana mestinya. Saya memutuskan keluar dari perusahaan dan memulai jalan saya sendiri untuk membuat game yang merefleksikan pengembang yang membuatnya.”
Setelah mundurnya dari Platinum Games, Kamiya sendiri membuat kanal YouTube dan menekuni hobi membuat kari.
Dalam video yang ia unggah di kanal YouTube-nya, ia ingin tetap membuat game, namun tidak bisa bekerja untuk industri yang sama dalam jangka waktu setahun, lantaran “alasan permasalahan” (sepertinya sebuah klausul kontraknya yang belum selesai).
Oleh karena itu kita bisa tunggu dobrakan apalagi yang akan Kamiya lakukan di industri game ke depannya. Mari kita tunggu saja.