Kamu mungkin sering mendengar apa itu BIOS, namun sebagian dari kamu belum memahami istilah ini. Pasalnya, meski banyak yang tidak terlalu paham apa itu BIOS, entitas ini memiliki peran yang sangat penting untuk pengoperasian komputer. Sistem yang merupakan kepanjangan dari Basic Input-Output System ini memiliki peran dalam mengatur pengoperasian pada setiap komponen-komponen di desktop atau laptop PC-mu.
Lantas, mengapa BIOS begitu penting dalam pengoperasian komputer? Nah, pada kesempatan kali ini, Tombol Media akan membahas tentang serba-serbi BIOS dan bagaimana entitas atau sistem ini bekerja. Daripada menunggu lama, yuk, simak artikel berikut ini!
Baca juga: Ini Dia! Cara Menurunkan CPU Usage Saat Main Game Anti Lemot
Apa Itu BIOS?
Seperti yang kami jelaskan pada pembukaan, BIOS merupakan singkatan dari Basic Input-Output System. Berarti, BIOS ini adalah sistem ya? Yup, betul sekali. Namun, sebagai sistem BIOS komputer, Basic Input-Output System memiliki peranan yang begitu penting ketika suatu komputer entah itu desktop maupun laptop bekerja. Pada dasarnya, BIOS ini merupakan perangkat lunak atau software yang digunakan oleh microprocessor pada komputer ketika komputer mulai bekerja.
BIOS ini akan aktif ketika kita menyalakan tombol power PC kita. Akan tetapi, kerja dari sistem ini tidaklah sesederhana ketika menyalakan tombol power, BIOS langsung bekerja, Hal ini tentu ada proses yang berjalan.
Maka, peran CPU sangatlah penting di saat berhubungan dengan sistem ini. Peran CPU atau chip processor ini berfungsi untuk mengakses sistem ini agar semua perangkat input-output dan setiap perangkat keras atau hardware yang terpasang pada komputer bisa terkoneksi dengan baik.Â
Tak hanya itu saja, sistem ini juga memiliki peran dalam menghubungkan peripheral atau perangkat yang terhubung seperti mouse, keyboard, printer, hardisk, dan yang lainnya dengan sistem operasi pada komputer kita.
Pentingnya peran Basic Input-Output System ini tak lepas dari motherboard yang terpasang di setiap komputer kita. Ini karena sistem ini merupakan bagian yang tersimpan di dalam motherboard melalui memori permanen berupa non-volatile ROM (Read-Only Memory) atau Erasable Programmable Read-Only Memory.
Fungsi BIOS
Bagi kamu yang sering mendengar apa itu proses booting, sistem yang memiliki kepanjangan Basic Input-Output System adalah sistem yang mengerjakan proses tersebut. Secara lebih spesifiknya, proses booting ini adalah proses di mana sistem ini mengidentifikasi, menguji, mengkonfigurasi, dan menghubungkan setiap komponen yang terhubung di PC ke sistem operasinya.Â
Lalu, ada tiga komponen sistem ini yang di antaranya:
1. Program BIOS Setup
Komponen pada sistem Basic Input-Output System ini memiliki fungsi untuk mengubah konfigurasi perangkat komputer mulai dari manajemen daya hingga pengaturan hardisk. BIOS Setup ini bisa kamu akses ketika komputer kamu baru saja melakukan booting.
Kemudian, untuk mengakses sistem, biasanya kamu perlu menekan tombol yang disesuaikan oleh produsen. Tombol tersebut bisa F10, F2, F1, atau DEL, tergantung dari apa produsennya.
2. Driver
Software atau perangkat lunak yang cukup penting dalam pemrosesan setiap komponen pada komputermu adalah driver. Software satu ini berfungsi sebagai penghubung antara perangkat keras agar bisa terdeteksi oleh sistem operasi. Driver ini biasa diinstal terlebih dahulu melalui CD atau DVD terpisah (atau sebagian perlu diunduh melalui situs resminya).
3. Program Bootsraper utama
Agar proses booting lancar, ada program yang mengambil peran penting, yakni Program Bootstraper Utama. Program ini akan melakukan pemrosesan di dalam sistem operasi yang terinstal di dalam komputer.
Kemudian ada empat fungsi Basic Input-Output System:
1. Fungsi operasi
Fungsi BIOS pertama ini adalah untuk melakukan proses inisialisasi sistem komputer ketika dihidupkan. Kemudian, pada fungsi ini BIOS bekerja sebagai Startup System, proses booting, manajemen Boot Failure dan mengatur Booting Priority.
2. Fungsi Ekstensi
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa sistem ini juga memiliki fungsi sebagai penghubung antara sistem operasi dengan setiap komponen yang terhubung ke komputer. Di fungsi ekstensi ini, BIOS melakukan manajemen komponen atau perangkat keras yang tersambung seperti VGA, hardisk yang terpasang, keyboard, atau hardware lain.
3. Fungsi Operating System Service
Fungsi ketiga dari sistem ini adalah sebagai menyediakan layanan untuk sistem operasi. Bagaimana maksudnya? Di sini sistem ini berfungsi untuk memberikan akses input dan output dari setiap komponen yang terhubung ke komputer, akses identifikasi sistem, akses clocking, akses booting, dan akses dalam melakukan pembaruan microcode.Â
4. Fungsi konfigurasi
Fungsi terakhir yang dilakukan oleh Basic Input-Output System adalah untuk mengkonfigurasi sistem komputer. Hal ini berkaitan dengan komponen yang kami sebutkan sebelumnya, yakni program BIOS Setup.Â
Bagaimana Kerja BIOS
Lalu, bagaimana kerja sistem ini? Nah, berikut penjelasan terkait dengan proses kerja sistem ini.
- Sistem yang memiliki kepanjangan dari Basic Input-Output System ini akan melakukan inisialisasi untuk setiap komponen komputer yang terpasang.
- Kemudian, sistem iniakan melakukan pemeriksaan pada processor dan RAM agar komponen-komponen tersebut dapat bekerja sesuai fungsi.
- Memeriksa setiap device yang terpasang.
- Mencari lokasi booting device dan sistem operasi.
- Memeriksa boot option.
- Memeriksa bootstraps pada device sesuai dengan pengaturan vendor BIOS.
- Komputer akan melakukan restart.
—————————————————————————————————————————
Itu dia pembahasan tentang apa itu BIOS beserta dengan cara kerja dan fungsinya. Bagi kamu yang ingin membaca artikel terkait review game (konsol, PC, atau mobile), berita game, dan hal-hal menarik seputar game lainnya, kalian bisa terus kunjungi situs, Instagram, Facebook, dan juga Twitter Tombol Media!